Sabtu, 07 Maret 2009

KAMPANYE PARPOL SEMAKIN GOKIL

KAMPANYE PARPOL SEMAKIN GOKIL

Melvira I. S*

Pesta demikrasi tinggal sebulan, baliho, famplet, stiker, bendera dan atribut partai lainnya mulai bertebaran dimana-mana. Baliho, fampler dan stiker partai yang terpampang dipinggir-pingggir jalan tidak tertata dengan baik, merusak pemandangan dan membuat tatanan kota jadi sembrautan, selain dijalanan kendaraan pribadi dan umum tidak lepas dari sasaran kampanye. Bendera dan atribut partai lainnya juga telah membanjiri seantreo kota padang. Kadang-kadang membuat masyarakat pusing melihatnya disebabkan karena banyaknya partai dan calek yang muncul kemuka umum.

Banyaknya calek-calek yang bermunculan, membuat warga menjadi bingung harus memilih siapa yang pantas duduk di legislatif untuk mewakili aspirasi mereka. Disatu sisi cara ini memang baik karena adanya transparansi kepada rakyat tapi apakah rakyat tau bagaimana kepribadian dan wawasan sang calek yang akan mewakili mereka di Legislatif? Mungkin sebagian besar mereka tidak mengetahui secara detail bagaimana calon wakil rakyat yang duduk di legislatif, apakah sesuai dengan keinginan mereka atau tidak?. Hal ini lah yang perlu pertimbangan balik bagi KPU sebagai badan yang berwewenag dalam mengurus tentang kampanye para calek, bagaimana bentuk kampanye yangefektif dan tidak membuat rakyat menjadi bingung dalam menentukan pilihan mereka siapa yang bisa mewakili aaspirasi mereka di kursi legislatif.

Lain posisi sebagai rakyat sebagai pemilih dan pemberi amanat kepada calon legislatif, lain pula para calek dalam mempromosikan diri mereka yang katanya dapat mewakili pendapat para rakyat yang memelih mereka. Semua dapat dilihat dengan banyak saja hal yang unik dilakukan oleh calon wakil rakyat untuk menarik simpatisan warga, selain baliho, famplet dan stiker yang memajang gambar calon wakil rakyat dengan pose yang gaya yang unik disepanjang jalan, baik itu jalan protokol maupun jalan tikus sekalipun yang penting visi- misi mereka dapat dibaca oleh masyarakat luas.

Ada sebuah hal unik yang dilakukan oleh salah seorang calek di kawasan pasar raya hari sabtu 7 Maret 2009 jam 16.20 wib, aksi yang dilakukan tim sukses sang calek memang menarik perhatian para pengunjung pasar dan para pedagang. Sang tim sukses berpenampilan ala badut - biasanya badut identik dengan warna merah tapi kali ini sang baduk memakai atribut ungu sesuai dengan warna bendera parpol. Sang badut dengan Pdnya menyelusuri pasar dengan memakai baju berupa famplet sang calek yang berukuran 1 meter x 50 cm. Para pengunjung pasar dan para pedagang ada yang tertawa melihat aksi unik tim sukses sang calek dan ada juga ledekan yang keluar dari mulut para pedagang yang melihat tingkah konyol tim sukses sang calek. “Datang dari planet ma diak??” ledek salah seorang pedagang CD yang melihat aksi sang tim sukses.

Melihat kampanye yang semakin gokokil ini sebenarnya bukan langkah yang efektif membuat masyarakat tertarik untuk memilih sang calek tapi malah membuat masyarakat tambah meledek sang calek, karena dianggap hanya bisa masang tampang, visi dan misi di jalanan, kecuali kalau diantara para calek tersebut telah memberikan konstribusi kepada rakyat dan rakyat juga mengtahui bagaimana kinerja sang calek. Jadi sebelum memberanikan diri menjadi calek, berbuatlah sesuatu yang dapat memberikan konstribusi kepada rakyat. Sebelum menunjukkan siapa diri kita, maka lakukanlah sesutu yang membuat orang lain mengenal kita, bukan karena tampang atau ketenaran tapi dengan apa yang telah kita berikan untuk orang banyak.

Padang, 8 Maret 2009

* Mahasiswi Universitas Bung Hatta dan anggota FLP sumbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar